RESENSI NOVEL
Judul :
Pudarnya Pesona Cleopatra
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Tebal : viii, 110 halaman
ISBN : 979360400-X
Cerita dalam novel mini ini berawal tentang
sosok AKU yang sangat mengagumi kecantikan paras gadis Mesir titisan Cleopatra
tinggi semampai. Bermata biru, hidung mancung, dan lesung pipi yang membuat
orang akan tersihir melihatnya. Cerita ini berlatar budaya Jawa yang terkenal
dengan bakti pada orangtua. Si AKU dijodohkan dengan Raihana, gadis shalehah,
hafal Al-Qur’an, dan lulusan terbaik di kampusnya. Namun si AKU tidak mencintai
Raihana yang selalu setia dan berbakti padanya. Hingga suatu ketika AKU
mendapat cerita tentang pemuda Indonesia yang menikahi gadis Mesir. AKU teriris
mendengar kisah itu. Kenyataannya pemuda Indonesia tidak cocok menikah dengan
gadis Mesir. Perbedaan yang cukup jauh dan besar sangat tidak memungkinkan
untuk bisa bersatu. Ia teringat Raihana. Dan tumbuh rasa cinta dan rindu yang
meggebu-gebu kepada Raihana. Namun saat ia sudah bisa mencintai Raihana. AKU
kehilangan Raihana dan bayi yang dikandungnya. Mereka meninggal dunia. Dalam
cerita tersebut. penulis menghadirkan pesan bagi para pendewa kencantikan. Agar
tidak berlebihan memuja “kecantikan” juga gambaran ketaatan seorang istri
kepada suaminya.
Novel ini juga menghadirkan satu
cerita lagi yang berjudul “Setetes Embun Cinta Niyala”. Berkisah tentang akhwat
lulusan Fakutas Kedokteran di salah satu Universitas Negeri di Jakarta. Akhwat
yang bernama Niyala, harus menerima perjodohan dengan pemuda desanya yang
berakhlak buruk. Tujuannya supaya hutang ayahnya lunas kepada keluarga pemuda
itu. Namun sebelum perjodohan itu terjadi. Faiq, yakni kakak angkatnya yang
kuliah di Mesir pulang ke tanah air dan menikahinya. Bahkan meski bermula
sandiwara. Tapi ini kejutan yang membahagiakan Niyala. Dalam cerita ini
mengajarkan bahwa kesucian cinta karena-Nya akan bermuara pada kebahagiaan
meski datangnya tiba-tiba.
Tujuan Novel yang terdiri dari dua
cerita itu adalah supaya tidak mendewakan kecantikan, juga betapa dahsyatnya
cinta kerana-Nya. Novel ini sangat dianjurkan untuk dibaca. Supaya jiwa-jiwa
kita tetap suci dan istiqamah dalam menjaga fitrah “cinta”.
Kelebihan Novel :
1. Penulis mampu berdakwah dengan
disajikan dalam bentuk novel yang enak dibaca dan tidak menggurui.
2. Novel ini mengajarkan bahwa
kecantikan bukan segalanya.
3. Novel ini mengajarkan bahwa cinta
karena-Nya akan berbuah surga.
4. Dari sisi bahasa : bahasanya sederhana
dan mudah dipahami sehingga enak dibaca.
5. Dari sisi isi : singkat namun
menimbulkan kesan yang mendalam.
Kekurangan Novel :
1. Masih banyak cerita menarik yang
harusnya bisa dihadirkan dalam novel ini.
Saran :
Setelah membaca novel mini ini maka
sudah sepatutnya him\kmah cerita yang didapat dijadikan bekal pembelajaran agar
tetap Istiqamah. Juga sadar bahwa kecantikan bukan segalanya. Akan tetapi
keshalehan dan kecerdasanlah yang lebih utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar