Perpustakaan, Rumah Keduaku...
Bismillaah...
Perpustakaan tampak dari depan |
Rima Esni Nurdiana,
Alumnus Pesantren Modern Al-Kautsar Al-Akbar Medan, sekarang sedang kuliah
jurusan Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan Kalijaga, melaporkan dari Yogyakarta.
(Anggap saja wartawan, wartawan dadakan hehe)
YOGYAKARTA
mendengar namanya, maka akan sarat dengan sebutan kota pelajar, kota
pendidikan, kota Ki Hajar Dewantara, kota gudeg, kota seni, kota budaya, dan
sederet julukan yang lainnya. Yah nyatanya itu memang kutemui di Jogja dan
membuat jatuh cinta. Hehe
Maka
tak heran jika banyak kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan pula
yang digelar di Jogja. Yang tak kalah seru juga perpustakaan disini berkembang
dengan sangat baik. Alhamdulillaah
hehe Yah, berbicara tentang perpustakaaan. Mendengar namanya saja mungkin
bayangan kita adalah sederet buku-buku yang tersusun di rak dengan ruang yang
sempit dan terletak dipojok sekolah, kampus, dll. aku juga dulu sempat berpikir
begitu. Namun paradigma itu kini sudah kubuang jauh-jauh. Karena pada dasarnya
koleksi yang ada diperpustakaan bukan hanya buku saja (dalama arti luas :
cetak), tapi ada juga koleksi non-buku seperti e-journal, e-book, dll.
Nah
salah satu perpustakaan favoritku, adalah perpustakaan kampus yang terletak di
wilayah paling depan dan menghadap jalan besar untuk umum. Tempat inilah
pelarianku bersama teman-teman ketika tidak ada kelas, ketika ada tugas, ketika
pengen baca koran, ketika sekadar baca-baca, ketika wifi-an hehe dan ketika-ketika yang lain, hehe. Ada cerita, tentang
satu matakuliah di semester 3 ini yang membuat kami bolak-balik ke perpustakaan
bahkan dari pagi sampai sore di perpustakaan. Shalat di mushalla perpustakaan,
makan atau jajan di kafe perpustakaan, numpang ngadem juga di perpustakaan, cuma
tidur yang engga bisa di
perpustakaan, hehe. Matakuliah itu bernama “Sumber Rujukan Umum” dosen kami ini
memang luar biasa, hits banget hehe
Bagaimana kami tidak bangga.:) Salaam bu Dr. H. Sri Rohyanti Zulaikha,
M.Si. Kami mendapat tugas membuat Pathfinder,
ya ini membuat semacam buku panduan agar pemustaka mudah dalam mencari koleksi
atau membutuhkan informasi ringkas saja. tugas ini menyebabkan kami sering nongkrong di perpustakaan. Mulai dari
mencari buku, membuat katalog buku, membuat cakupan buku, membuat entri buku,
dkk. Bahkan hingga dokumentasi berupa fhoto buku juga fhoto kami tentunya.
Hingga tak heran jika perpustakaan begitu melekat dalam hati kami. :)
Bagaimana tidak, hampir setiap waktu kami ada disana. Dan keunikan lainnya,
kami juga harus menshelving buku yang
sudah kami gunakan. Hitung-hitung belajar dan bantu-bantu pustakawan. Shelving ialah meletakkan kembali buku
ke rak sesuai dengan nomor panggil pada buku. Jangan anggap enteng, karena ini menjadi sulit jika
dilakukan oleh yang bukan professional, hehe.
Pemustaka meminjam buku melalui MPS |
Perpustakaan
di kampusku ini memang membuat betah. Karena memiliki koleksi yang lengkap,
fasilitas yang nyaman, wifi, AC, dkk
oke pokoknya. Peminjaman dan pengembalianya secara mandiri dengan menggunakan
MPS dan MPK, ini semacam alat yang digunakan untuk meminjam dan mengembalikan buku,
cara penggunaannya hanya dengan memasukkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) untuk discan. Selain itu, ada Iranian Corner (Koleksi khusus tentang
Iran), Arabian Corner (Koleksi khusus
tentang Arab), dan Canadian Corner
(Koleksi khusus tentang Canada). Nah Canadian
Corner ini juga yang termasuk tempat favoritku di perpustakaan selain ruang
serial, hehe. Ada rasa yang berbeda jika dikelilingi banyak buku.
Selain
koleksi cetak, ada juga koleksi non-cetaknya seperti e-jurnal, dll. yang bisa
diakses melalui digital library. Bagaimana
aku tidak bangga dengan perpustakaan kampusku. :)
Perpustakaan
kampusku, ada empat lantai dan sangat luas. Ada ruang referensi (untuk koleksi
yang tak boleh dibawa pulang), ruang serial (koleksi majalah, jurnal, dll.),
ruang skripsi, ruang koleksi Islam, tandon (koleksi khusus), multimedia, difable room (ruang koleksi untuk yang
berkebutuhan khsusus), café al-hambra, teatrikal perpustakaan, meeting room, ruang loker, ruang nonton,
tempat santai, dll. pokonya banyak. Ngomong-ngomong masalah meeting room, ini
ruang khusus untuk meeting namun kami mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan
memiliki perbedaan dengan yang lain yakni kami terkadang sering kuliah di ruang
ini, dan dosennya adalah kepala perpustakaan kampus. Perlu diketahui juga,
fasililitas yang kusebut tadi belum semua, karena kalau semua disebutkan tak
kan rampung nulisnya, hehe. Kalau ingin tahu kunjungi saja perpustakaan
kampusku ini. :)
Yah,
perpustakaan menjadi rumah kedua. Karena terlampaui sering aku mengunjunginya.
Bagaimana tidak, dengan fasilitas yang sedemikian itu jelas membuat betah
berlama-lama di sana. Melahap koleksi yang ada dengan suka ria, hehe. Oya untuk
akses koleksinya mudah, hanya dengan
searching melalui OPAC (Online Public
Access Catalogue) ya seperti mencari di google
saja. tinggal ketik judul, atau nama pengarang, atau tema dari koleksi yang
kita mau. Maka nanti akan tampil daftar koleksi yang kita maksud.
Hal
menarik lainnya, perpustakaan kampusku juga pernah mendapatan rekor MURI
se-Jogja. Prookk.. prookk.. selain itu banyak juga mahasiswa luar Jogja yang
magang di perpustkaan kampusku. Juga ada mahasiswa part time di perpustakaan kampusku. Ini bukan karena kekurangan
pustakawan, namun tujuannya ialah untuk melatih skill kepustakawanan dengan terjun ke lapangan langsung supaya
lebih professional.
Dengan
adanya perpustakaan seperti ini, maka diharapkan akan tercetak ilmuwan-ilmuwan
dari berbagai bidang.
Perpustakaan
yang menarik akan membuat betah pemustakanya juga akan mengantarkan mereka pada
ilmu pengetahun dan nantinya bisa dikembangkan sehingga melahirkan pengetahuan
baru.
Perpustakaan
kampusku :
Perpustakaan
UIN Sunan kalijaga, Yogyakarta.
Digilib.uin-suka.ac.id
12
Januari 2015, Yogyakarta.
Sebagian dokumentasi perpustakaan :
Suasana di lantai 4 |
Canadian Corner |
Bagian Informasi |
Megcheck tugas kelompok :) |
Berdiskusi |
Penyecan-an KTM sebelum masuk |
Komentar
Posting Komentar