Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerpen

Jalabiyah Putih dari Yaman

Gambar
--Secuil cinta pemberian dari Sang Maha Cinta  Sumber : Mr. Google Seperti biasa, di waktu sore Bilqis mengajar santriwati kelas dua Tsanawiyah belajar bahasa Arab. Ia mengajar santriwatinya dengan penuh semangat. Bahkan kerap kali mengajak santriwati untuk belajar di taman pesantren yang begitu indah. Taman dipenuhi dengan pepohonan yang menyejukkan, dipenuhi bangku-bangku taman yang panjang, juga kolam ikan serta pancuran air disekitarnya. Tentu keindahannya membuat santri maupun santriwati sangat senang dan betah belajar atau mengahafal di taman. Tak terkecuali Bilqis, ustadzah muda yang menjadi ustadzah asrama dan mengajar di kelas. Ia juga sangat senang jika mengajar santri-santrinya di taman. 

SURAT KECIL UNTUK CINTA (Part 3) END

Gambar
“Surat Kecil Untuk Cinta”   Cerpen sastra Setelah shalat Isya Ais terduduk di bibir tempat tidur kamar. Ayah dan ibu pergi ke solo, ke rumah nenek   setelah Ais di wisuda. Sementara Ais harus tetap di Jogja karena mengurus persiapan beasiswa   ke Turki juga menemani ustadzah Sayyida yang sedang ditinggal keluar kota . I a buka kotak biru yang berpita biru dari Nizam. Di dalamnya ada kotak kecil berwarna merah dan sepucuk surat berwarna merah muda, ia buka kotak kecil berwarna merah   itu, betapa terkejutnya ia kotak kecil merah itu berisi cincin. Dengan segera ia buka sepucuk surat berwarna merah muda itu dan ia baca.

SURAT KECIL UNTUK CINTA (Part 2)

Gambar
“Surat Kecil Untuk Cinta” Cerpen sastra Setelah selesai mengurus pendaftaran, segera ia bergegas pulang ke kosnya. Namun di parkiran ketika Ais sedang mengambil motor bersama fatimah, mereka bertemu dengan seseorang. " Nyuwun sewu .. daftar santri?" Tanyanya. "Iya mas ..." Jawab Ais singkat. "Yang mau daftar sinten (Siapa)?" "Saya.." Jawab Ais.. “Fatimah ndak sekalian?” “ Ndak mas, Ais saja hehe” Jawab Fatimah. “Maaf, ada hal apa pak ke pondok mas?” Ais melanjutkan.

SURAT KECIL UNTUK CINTA (Part 1)

Gambar
“Surat Kecil Untuk Cinta” Cerpen sastra                        Jam satu siang. Langit Jogja biru terang. Matahari yang condong ke barat bagai memijarkan lidah-lidah api di petala langit. Hawa panas ini menjajah seantero kota, mencengkeram apa saja yang berani menantang pijar alam. Pelataran masjid UIN Sunan Kalijaga yang cukup nyaman   jika untuk bersantai khususnya bagi para mahasiswa, biasa membuat mereka lesehan di pelataran   masjid yang agak terpisah dengan masjid sehingga angin yang sepoi-sepoi cukup menyemilirkan waktu santai mereka. Di dalam masjid suasananya tak jauh berbeda. Hawa panas sama sekali tak menjamahnya. Yang terasa adalah kesejukan, keamanan dan kedamaian. Disana-sini hamba-hamba Allah beribadah, shalat membaca al-Qur’an dan halaqah. Ketenteraman surgawi benar-benar hadir di dalam masjid UIN Sunan Kalijaga ini.