Postingan

Menampilkan postingan dengan label Coretan

Perempuan

Gambar
Bunga Putri Malu | Taken Pict by Me “ Terlahir sebagai perempuan adalah takdir. Tetapi tumbuh menjadi perempuan tegas, cerdas, dan berkarakter yang indah akhlaqnya, teduh parasnya, brilliant otaknya, ibadah setiap langkahnya, iffah dan izzah kehormatannya, titah Tuhan pegangannya, serta keindahan lainnya adalah pilihan. ” Entah sudah kali ke berapa aku menulis tentang sosok yang sangat memiliki pengaruh besar bukan hanya bagi keluarga tapi juga nusa, bangsa, dan agama. Dimana ia dijadikan salah satu tonggak dalam memperbaiki generasi bangsa dari kasih sayang dan kecerdasannya dalam melahirkan dan mendidik para generasi bangsa. 

Lelaki Idaman itu; Ku panggil ia ‘My Prince’

Gambar
Taken Pict by abiummi.com Semakin jauh jarak yang memisahkanku dengannya membuat aku semakin banyak menyadari   bahwa cintanya benar-benar tulus. Dengan segala kasih dan sayangnya yang selalu tercurah membuat aku terharu saat merinduinya. Apalah daya ketika jarak menjadi raja antara aku dengannya.  Wahai lelaki idamanku, aku bahagia terlahir sebagai putri kecilmu dan entah harus bagaimana aku berterimakasih atas semua yang telah kau berikan dan lakukan untukku. Aku sadar sekali, apa pun yang kulakukan takkan bisa menggenapkan baktiku kepadamu tapi aku selalu berusaha untuk selalu membahagiakanmu.

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Gambar
Taken pict by uk.pinterest.co Tidak terasa sudah hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan tahun telah kita lalui bersama. Ternyata sudah banyak pula kita lewati berbagai macam peristiwa yang tak pernah kuduga dan kusangka. Semua badai sudah kita tenangkan. Semua gelombang sudah kita redakan. Semua luka sudah kita sembuhkan. Dan semua rintangan lainnya sudah kita hadapi dan selasaikan bersama. Hebatnya kita, meski sering kita berdebat mulai dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang lebih berat; kita bisa menyelesaikannya. Hebatnya kita, meski sering berbeda pendapat mengenai suatu keilmuan baik agama atau pun umum yang kita bahas, rasa ‘rindu’ selalu terucap dengan tulus dari lisan, hati, dan jiwa kita setiap kali hening malam menyapa. Kalau dipikir-pikir, kita begitu konyol. Dan itu sudah kita sadari. Tapi katamu, kekonyolan kita itu justru membuat kita semakin menikmati; kita. Apa adanya.  

Mendongeng dengan Hati..

Gambar
“Siapa yang tahu… selain Dia; bahwa kini hidupku semakin penuh warna dengan selalu bersama mereka anak-anak didikku.” –REN,- Tuhan selalu punya banyak kejutan yang begitu indah. Nikmat kebahagiaan yang selalu kukecap detik demi detik. Namun aku juga ingat bahwa “kebahagiaan” yang kurasakan hanyalah titipan dari-Nya yang sewaktu-waktu bisa saja harus kembali padanya. Akan tetapi selama nikmat ‘bahagia’ masih kurasa, aku akan terus berjuang untuk membagi kebahagiaan yang kupunya pada mereka; orang yang ada disekitarku. Salah satu caraku untuk berbagi adalah dengan mendongeng. Mendongeng dengan hati; karena ku yakin yang berasal dari hati akan jatuh ke hati pula. Maka dengan penuh cinta kuberbagi cerita pada mereka; anak-anak didikku. Anak-anak adalah titipan Tuhan yang begitu indah. Dimana kepolosan mereka membuat kita tersentuh dan terharu. Mereka itu bak tanaman, sedangkan kita (pengajar) adalah pupuk yang akan menyuburkan mereka dengan Al-Qur’an. 

Tulis Saja..

http://jogja.tribunnews.com/2015/11/02/timbal-balik-dalam-diskusi-kepustakawanan     "Aku Menulis, Maka Aku Ada"  - KH. Zainal Arifin Thoha - Jika kau bukan anak raja, Juga bukan anak ulama, Maka menulislah !!    -   Imam Ghazali   - Tepat 2 November 2015, kali pertama tulisanku terbit di media berita; Tribun Jogja. Tak menyangka dan tak menduga tulisan sederhana itu akan terbit. Senang bukan main saat melihat tulisan untuk muncul menyambut pagiku di hari selasa semakin ceria. Bukan berniat pamer. Tetapi niatnya adalah untuk berbagi motivasi bahwa semua bisa menulis yang membedakan itu ‘kemauan’ untuk menulis. Berkali-kali dotolak wajar jika baru pemula, dulu aku juga mengalami itu. Tapi tenang dan ingat selalu bahwa perjuangan yang terus menerus tak mungkin tak kan berbuah. Selain dengan terus menulis kita semakin terasah, ini juga ada campur tangan Tuhan. Dia yang tak pernah absen meliha...