Mendongeng dengan Hati..




“Siapa yang tahu… selain Dia; bahwa kini hidupku semakin penuh warna dengan selalu bersama mereka anak-anak didikku.” –REN,-

Tuhan selalu punya banyak kejutan yang begitu indah. Nikmat kebahagiaan yang selalu kukecap detik demi detik. Namun aku juga ingat bahwa “kebahagiaan” yang kurasakan hanyalah titipan dari-Nya yang sewaktu-waktu bisa saja harus kembali padanya. Akan tetapi selama nikmat ‘bahagia’ masih kurasa, aku akan terus berjuang untuk membagi kebahagiaan yang kupunya pada mereka; orang yang ada disekitarku.

Salah satu caraku untuk berbagi adalah dengan mendongeng. Mendongeng dengan hati; karena ku yakin yang berasal dari hati akan jatuh ke hati pula. Maka dengan penuh cinta kuberbagi cerita pada mereka; anak-anak didikku.

Anak-anak adalah titipan Tuhan yang begitu indah. Dimana kepolosan mereka membuat kita tersentuh dan terharu. Mereka itu bak tanaman, sedangkan kita (pengajar) adalah pupuk yang akan menyuburkan mereka dengan Al-Qur’an. 

Anak-anak; dengan segala tingkah dan laku mereka yang membuat kita lupa akan kesusahan dan kepenatan yang kita rasa. Mereka bak hujan yang menyegarkan alam, bak pelangi yang menghiasi langit biru, bak matahari yang menyinari bumi, bak rembulan yang menghiasi malam, dan entah apa lagi perumpamaannya. 

Anak-anak; meraka adalah makhluk yang sangat peka terhadap orang dewasa. Mereka tahu bagaimana hati kita, senang atau sedih kah. Ah… jatuh cinta aku pada kalian anak-anak didikku. Semoga kelak kalian menjadi anak yang shalih dan shalihah, cerdas, serta berguna bagi nusa, bangsa, dan agama kita. Aaamiin…

Kembali ke cerita dongengku. Tepat 24 Desember 2015; aku mendongeng untuk yang kesekian kali. Temanya adalah tentang kelahiran Nabi Muhammad. Ini sesuai dengan acara TPA tempatku mengajar yang tengah memperingati Maulid Nabi di Taman Pelangi, Yogyakarta. Sebelum dongeng, kegiatannya adalah keliling museum kemudian berdongeng dan diakhiri dengan bermain game.

Aku berdongeng dengan sepenuh hati. Berharap pesan dongengku tersampaikan dan bisa masuk ke hati mereka. Entahlah… mendongeng adalah salah satu media dakwah yang paling kusukai untuk menyentuh hati anak-anak yang masih begitu putih bersih.

Salam cinta untuk keluargaku “TPA Masjid Ukhuwah Islamiyyah”, Demangan, Gondokusuman, Sleman, Yogyakarta.

Benih cinta pada Allah yang kutanam melalui kalian; semoga bisa sampai ke surge-Nya bersama. Kelak. Aamiin…

Yogyakarta, 26 Desember 2015.
Yaa Rahman… Ya Rahim…

Photos:
Foto bersama keluarga TPA MUI

Arjuna minta dianter ke papa hee

Persiapan akan ke taman pelangi

Kak Rima, Fahri, Andra

Kak Rima dan Sasa

Teman2 kelas yg turut berkontribusi

Mendongeng tentang Maulid Nabi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Grojokan Sewu: Tawangmangu

Kembali ke Blitar; Aku Datang….