Launching Novel



Launching Buku Novel : Mimpi Anak Pulau Karya Abidah El Khalieqy

“Tanamlah mimpi,
Biarkan ia tumbuh dengan doa-doa,
Dan kita tunggu hasil buahnya yang tidak hanya  satu, tetapi banyak.”

Beberapa waktu lalu saat kelas Bahasa Inggris II, Dosenku bu Labibah memberi info tentang acara Launching Novel. Sejujurnya aku sudah membaca info itu di papan pengumuman fakultas. Dan aku sangat tertarik. Entahlah,  para pemimpi yang sukses dengan mimpi-mimpi mereka adalah sosok yang ku kagumi. It’s the miracle of dreams. :D Tapi bukan hanya mimpi saja, ada perjuangan keras untuk mencapainya.

Sabtu pagi (21/02/2015) di Gedung Convention Hall, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Aku sengaja datang lima belas menit sebelum acara. Whoaaa, memasuki gedung acara aku dibuat kaget. Tampak hampir setengah kursi yang tersedia sudah dipenuhi peserta. Padahal ini belum jam acara dimulai.
Aku disambut bu Labibah yang kece badai kemudian bertemu seorang teman yang menjadi panitia acara. Panitia acara ini salah satunya adalah dari Teater Eska. 

Aku berjalan duduk di kursi barisan ke-4. Eh ternyata teman satu kelasku, Akmal. Ia sudah duduk di kursi barisan ke-3. Yah bisa dikatakan agak tepat didepanku. He is a lucky man, haha karena dia salah satu peserta yang dapat novel “Mimpi Anak Pulau” secara cuma-cuma, gratis. Ya karena dia datang lebih awal. Aku sempat membatin juga sih, tau gitu datang jam delapan saja tadi. Hehe

Dibarisan terdepan duduk para tamu undangan. Ada bapak Gani Lasa beserta keluarga, staff, dan pengawalnya. Nah, bapak Gani inilah sang anak pulau dalam novel “Mimpi Anak Pulau.” Beliau alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Syari’ah Jurusan Tafsir Hadits. Kerennya lagi, bapak Gani kini menjabat sebagai Kepala Pelabuhan di Batam. Luar biasa. Padahal kuliah beliau tak ada sangkut pautnya dengan hal-hal di pelabuhan. Lalu beliau juga sedikit bercerita dulu untuk sekolah saja mesti berjuang keras dan menjual apa saja yang bisa dijual. Pengalaman itu kini membuat bapak Gani memberi pendidikan terbaik untuk putra-putrinya. Ada yang study di Amerika dan Sydney. Selain itu beliau juga membangun sekolah Islam di kampung halamannya. Masih banyak hal keren lainnya yang belum kuceritakan. Karena tak akan selesai jika kutulis semua. Bisa-bisa jadi novel juga nanti. hehe. Jadi segera beli dan baca novel “Mimpi Anak Pulau.” Karya Abidah El Khalieqy, beliau juga alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Syari’ah. Namanya sudah tak asing lagi. Sudah banyak karyanya yang mendapat penghargaan juga difilmkan, seperti “Wanita Berkalung Sorban.”  Dan “Mimpi Anak Pulau” ini adalah novel biografi pertamanya. Butuh waktu sekitar dua tahun untuk menyelesaikan novel ini.

Oya, acara berlangsung sangat meriah. Bu Labibah yang memandu acara sebagai host. Dosenku yang satu ini memang kece badai, halilintar, petir, dkk hehe. Sangat menginspirasi, aktif, cerdas, supel, blak-blakan, digandrungi mahasiswa karena kegaulannya,  dan masih banyak lagi. Hehe. Beliau memandu acara. Diawali doa kemudian Dramatical Reading oleh Mari Membaca Puisi Indonesia (MMPI) diiringi musik juga diselingi berlagu tentang nukilan isi novel oleh Teater Eska, hal ini membuat Dramatical Reading benar-benar mebahana. Whoaaa, rasanya boleh juga ikut andil di Teater Eska. Hehe 

Kemudian acara berlanjut pada pemberian buku oleh Abidah El Khalieqy kepada 6 tokoh, beberapa diantaranya adalah bapak Gani Lasa, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Mantan Dirjen Kemenetrian Agama, Sutradara Film, Dekan Falutas Adab dan Ilmu Budaya, dll.

Berlanjut pada acara Talk Show di pandu oleh mbak Evi (MC Tv Jogja). Ada penulis yakni Abidah El Khalieqy, bapak Gani Lasa, dan Seorang Doktor Filsafat lulusan Jerman. Mengupas tuntas tentang isi novel “Mimpi Anak Pulau”.

Diakhir acara ada sesi fhoto-fhoto. Dan terdengar suara dari microfon, “Ayo, dari jurusan Ilmu Perpustakaan maju ke depan untuk fhoto bersama penulis dan keluarga bapak Gani Lasa.” Kurang lebih begitu. Ternyata itu suara dosenku, bu Labibah. Makasih bu :D 

Yah, begitulah acara yang spektakuler itu. So amazing!! :)
 
“Dulu saya mimpi, sekarang saya tidak mimpi lagi. Karena yang saya inginkan sudah tercapai.” (Gani Lasa)

Novel


---Mimpi
Kata itu sudah berpendar dalam pikir dan prinsipku
Sejak ribuan tahun yang lalu,
Hidup tanpa punya mimpi
Seperti hidup tanpa arah yang pasti.
Mimpi membuat kita akan bersikap ‘lebih’,
Lebih giat dalam belajar
Lebih keras dalam berjuang
Lebih kreatif dalam menemukan peluang
Lebih menerima dalam keterbatasan
Lebih ikhlas dalam menjalankan
Lebih gigih dalam berprestasi
Dan pada akhirnya semua itu akan bermuara pada satu titik, yakni
Keberhasilan..
Mimpi itu berubah menjadi kenyataan.

*Mari tulis semua mimpi-mimpi kita dalam kertas dan tempel di dinding kamar kita masing-masing. Biarkan orang tertawa membacanya. Karena suatu saat satu demi satu mimpi itu akan tercoret, ini sebagai bukti bahwa mimpi itu telah tercapai. Tuhan-lah dibalik semua yang terjadi. Tugas kita hanya  tawakkal, berdoa, dan berusaha. (REN)

Ditulis saat gelap malam menyapa Kota Jogja.
Sesekali terdengar hembusan angin dan kendaraan.
Denting jam yang terus berdetik.
TUM HI HO (India) – Instrumental
Suling… Biola… Piano… Melebur menjadi satu…
Yogyakarta, 21 Februari 2015



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Grojokan Sewu: Tawangmangu

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Kembali ke Blitar; Aku Datang….