Pahlawan Kecilku...


I write it with love...

Masa kecil, kami selalu bersama. Ke sekolah, bermain, pergi mengaji, saat makan, saat tidur, pastinya semua kegiatan kami lakukan bersama-sama. Yah, kami bak anak kembar. Kembar tapi beda. Inilah secuil kisah. Kisah antara aku dan pahlawan kecilku.

Pahlawan kecilku. Masa kecilnya sama sepertiku. Masa kecil yang berjalan dengan kehidupan anak kecil sebagai mana pada umumnya. Hingga pernah suatu waktu kami harus tak bersama. Ketidakbersamaan yang cukup lama. Hingga kami beranjak remaja. Dari kejauhan ku lihat pahlawan kecilku tumbuh menjadi remaja yang istimewa. Dengan sederet kegiatan dan prestasi yang membanggakan Ayah dan Ibu. Percayalah pahlawan kecilku. Dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku sungguh  sangat bangga padamu. Kau juga lah karunia terindah yang Tuhan berikan ditengah-tengah keluarga kecil kita.
Masa Remaja-mu


Pahlawan kecilku yang kadangkala lebih dewasa dariku dalam berpikir dan bersikap. Sosok yang amat sangat mencintai Ayah dan Ibu. Sosok yang amat sangat peka dengan lingkungannya. Meski kondisi fisikku lebih kuat dari pada dirimu, namun itu tak menghalangimu untuk terus berusaha berbuat baik.

Pahlawan kecilku. Dari kejauhan, aku hanya bisa mengirimmu doa terindah yang teruntai dipenghujung sujudku. Aku hanya bisa mengirimu kata-kata semangat untukmu. Aku hanya bisa memberikan perhatian dan kasih sayangku tanpa kau tahu. 

Hingga, saat itu tiba. Diujung kebimbangan dan keterputus-asa-an. Aku berjuang keras meyakinkan dan melunakkan hatimu. “Kita pasti bisa!!” Itu yang terucap dari bibirku dengan penuh keyakinan. Ya, kita pasti bisa berjuang bersama. Bersama menjadi putra-putri yang bukan hanya bisa membanggakan Ayah dan Ibu tercinta tapi juga agama kita, nusa kita, dan bangsa kita. 

Pahlawan kecilku. Sesungguhnya kau salah satu alasan terpentingku untuk terus berjuang. Kau juga motivasiku dalam suka dukanya menghadapi berbagai ujian yang jika kita bisa lulus, maka naiklah tingkatan derajat kita dihadapan Tuhan. Insya Allah. Jadi jangan pernah merasa tak ada yang sayang dan peduli padamu. Aku, ayah dan ibu sangat menyayangimu. Doa kami selalu tercurah untukmu.

Pahlawan kecilku... Untuk menjadi berlian yang berkilauan. Kita memang harus ditempa berkali-kali dengan perjuangan, kerja keras, dan doa yang tak berkesudahan. Kanapa? Supaya kualitas berlian itu semakin baik. Kau tahu bukan? Berlian itu indah, berharga, dan disukai semua orang. Maka tak semua orang bisa mendapatkannya. Hanya orang tertentu yang mampu menggapainya.

Pahlawan kecilku... Aku tahu salah satu tokoh favoritmu. Dia Setia Furqan Khalid bukan? Sang motivator muda yang penuh karya. Ikutilah jejaknya. Kami akan selalu mendukungmu dalam kebaikan. 

Di tanah rantau. Menuntut ilmu nan jauh dari sosok terkasih kita “Ayah dan Ibu” kau tumbuh dewasa menjadi pemuda yang membanggakan. Tetaplah maju tanpa ragu pahlawan kecilku. Karena kami selalu ada untukmu. Ya, pahlawan kecilku yang begitu istimewa. Adikku Riansyah Putra Merdeka. :*

Kau sakit.. betapa khawatirnya aku.
Kau sedih.. betapa gelisahnya aku.
Kau berprestasi.. betapa bangganya aku.
Kau tumbuh menjadi pemuda istimewa.. betapa amat sangat bangganya aku.
Maka teruslah maju... jangan ragu...
Menjadi pemuda penuh karya dan tanpa henti terus bagi ilmumu
Gapai cita-cita muliamu..
-Membangun desa kita tercinta-
Kau harus ingat..
Banyak yang menanti kepulanganmu..
Dengan segudang ilmu dan pengalamanmu..

Hanya ada, Diriku dan Dirimu



Dear : My beloved, ‘adikku’.
From : Your sister

Selesai di tulis,
Sembari mendengarkan motivasi “Setia Furqan Khalid”
-Muda Karya Raya-
26 Maret 2015, Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Grojokan Sewu: Tawangmangu

Kembali ke Blitar; Aku Datang….