We are the winner
What, Why, and How LPDP Scholarship
by Awardees LPDP PK-28
Kamis
(26/02/15) pagi pukul 08.45 WIB, kaki ini sudah menjejak di Gedung Convention
Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tampak dari luar para peserta
berduyun-duyun memasuki gedung. Tak
kalah menarik para panitia berkaos merah marun siap siaga menyambut kedatangan
para peserta.
Oh
iya, sedikit mau cerita suka dukanya dulu ni. Waktu dengar kabar seminar
beasiswa LPDP ini ada rasa senang dan sedih. Senangnya kenapa? Karena akan ada sharing dan informasi tentang beasiswa.
Nah terus kenapa sedih? Yah karena Talkshow-nya
bersamaan dengan jadwal kuliah saya, kelas matakuliah Klasifikasi Khusus Islam
yang dibimbing pak Lasa Hs. Sedih sih harus pilih yang mana. Dua-duanya
sama-sama penting. Akhirnya setelah berpikir keras hehe Saya memilih untuk
tetap mengikuti Talkshow LPDP. Titip
tugas plus izin ke teman untuk disampaikan ke Dosen. Dan yaqin haqqul yaqin bersikukuh mengikuti Talkshow. Bismillah. Batin saya. Kuliah, ada kesempatan 3 kali
untuk tidak ikut kelas hehe Nah kalau Talkshow
LPDP? Entah kapan lagi, pikir saya. Memang sih bakal ada lagi tapi tidak dalam
waktu dekat. Ternyata memang benar, untuk mendapatkan sesuatu terkadang harus
ada yang dikorbankan.
Oke. Go on. Saya with sister Inggi mengisi daftar peserta, seperti biasa tanda
tangan, nomor handpone dan tak lupa
cantumkan akun twitter. Kemudian memasukkan koin yang kami bawa kedalam kotak.
Yah, aturannya memang begitu, membawa koin yang nantinya akan disumbangkan. Dan
bergegas masuk sembari membawa snack yang disediakan oleh panitia.
Whoaaaa…
sudah hampir penuh. Padahal ini belum jam Sembilan tepat. Ternyata banyak yang
tertarik dan sangat antusias. Excellent !!
Kami
dipersilahkan duduk dibarisan tengah. Tak berapa lama saya duduk. Eh, suara
seorang teman mengagetkan. Sekedar memberitahu bahwa pak Lasa tidak masuk kelas
karena ada suatu hal. Ya Tuhan, benar-benar Jodoh, pikirku. Iya, Jodoh. Karena
saya merasa beruntung. Itu artinya saya mendapat ilmu tentang beeasiswa tanpa
ketinggalan kelas.
Iseng,
saya palingkan pandang kebelakang. Ya Tuhan. Semua kursi sudah full dan tampak
diluar masih banyak yang ingin memasuki gedung. Ini sudah overload. Yah, mau tak mau sebagian peserta duduk tanpa kursi dibaris
paling depan.
Oke.
Acara dimulai. Pertama, Tilwatil Qur’an oleh mahasiswi UIN Sunan Kalijaga.
Suaranya merdu sekali. Saya sampai terkagum-kagum. Kedua, Menyanyikan lagu
Indonesia Raya bersama-sama. Semua dipersilahkan untuk berdiri. Menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Rasa nasioanlis saya semakin menggebu. Dan ada perasaan haru
luar biasa setiap kali menyayikan lagu ini. Ia mengalirkan semangat, semangat
perjuangan. Dan setiap kata dari lagu ini seperti membuka tabir-tabir
perjuangan anak negeri dimasa lampau.
Hiduplah
Tanahku..
Hiduplah
Negeriku..
Bangsaku..
Rakyatku.. Semuanya..
Bangunlah
Jiwanya..
Bangunlah
Badannya..
Untuk
Indonesia Raya…
Kemudian
Awardess PK-28 paduan suara menyanyikan Mars LPDP. It’s so amazing !!! oh iya, PK-28 ini berarti Persiapan Keberangkatan yang
ke-28. Whoaaa… Mereka menyayikan dengan penuh semangat. Saya jatuh hati dengan
Mars ini. Ksatria Cendikia.
Hai Bumi dengarkan cita kami
Ksatria cendikia siap berkarya
Beragam peran satu tujuan
Bersinergi membangun Indonesia…
lalalala hehe
Suara
mereka saat bernyanyi sangat menggebu-gebu penuh semangat. Membuat para peserta
tersirat semangat mereka. Apalagi saya. Rasanya ingin berlari
sekencang-kencangnya menuju impian yang sudah terancang. Padahal jauh, namun
terasa didepan mata impian itu. Berterbangan. Tunggu. Mungkin sekarang raga ini
masih duduk manis disini menyaksikan mereka, namun siapa duga kelak raga ini
yang akan berada dipanggung mengikuti paduan suara sebagai peserta
keberangkatan yang kan menjemput impian menuntut ilmu di belahan bumi yang
lain. Allah Maha Berkehendak. Jadi pantang menyerah dan terus berusaha.
Oke.
Acara ketiga. Sambutan dari ketua panitia, Direksi Administrasi dan Akutansi
LPDP, dan Perwakilan Rektor UIN Sunan Kalijaga.
Keempat,
performance Qasidah dari UKM (Unit
Kegiatan Mahasiswa) Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga. Satu pianis, satu gitaris,
tujuh rabanis hehe maksudnya pemain rebana kemudian tiga vokalis perempuan dan
satu vokalis laki-laki. Keren guys
!!!
Yah,
memasuki acara inti. Sharing tentang
informasi beasiswa LPDP pun dimulai. Dipandu moderator yang kece juga diisi
oleh speaker yang luar biasa, yakni
Pak Lukman Hakim selaku Kepala Divisi Anggaran dan Akutansi LPDP dan mbak Ratna
Prabandari yang menjelaskan tentang beasiswa LPDP secara gamblang dan panjang
lebar. Wah, aura semangat mereka berterbangan hehe.
Sebelum
sharing dan diskusi. Kami disuguhi
video yang berisi aktifitas para peserta PK-17. Mulai dari kegiatan game sampai
kegiatan kepemimpinan. Keren !!
Teman-teman
kalau ingin tahu lebih banyak tentang beasiswa LPDP ini langsung saja kunjungi
webnya. Karena kalau saya jabarkan disini, banyak sekali hehe
Pokoknya
yang penting tetap optimis. Semangat !!!! Semangat menjadi generasi muda
Indonesia yang membanggakan. Masa muda yang penuh dengan prestasi, karya, aksi,
inspirasi dan juga menjunjung rasa nasionalisme yang tinggi. Ini baru namanya
anak negeri. Hehe
Dipenghujung
acara, diinformasikan ada kegiatan donor dara juga. Kata mbak Ratna, “Setelah
menyelamatkan masa depan diri sendiri maka harus menyelamatkan masa depan orang
lain dengan donor darah.” Kurang lebih begitu. Yah pengen donor darah sih, tapi
berat badan tidak mencukupi untuk melakukan donor darah. Kan minimal 50 kg. Nah
saya cuma 45 kg hehe dan sebanarnya takut suntik juga hehe lengkap sudah :D
Selesai di tulis di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Ruang Referensi
1 Maret 2015, Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar