Semua Sudut Kota Jogja Itu Romantis
Hello guys... :)
www.lintas-online.com |
Ya,
judul itu terinspirasi oleh kata-kata pak Anies Baswedan yang menggambarkan
Jogja dengan keromantisan. Jika kau berada di Jogja tentu sudah barang tentu
sepakat dengan istilah diatas. Dan hati-hati jika ingin belajar, bekerja, atau
pun sekedar jalan-jalan ke Jogja khususnya bagi para luar Jogja, pikir dulu
matang-matang, yakin atau tidak ingin menjejakkan kaki ke Jogja. Karena
resikonya besar sekali, yakni “GAGAL MOVE ON”. Iya gagal move on dari kota Jogja dengan sejuta keindahannya. Fakta
membuktikan, banyak pelajar perantau yang ketika sudah selesai masa studinya
dan harus kembali ke kampung halamannnya di luar Jogja, tetapi apa yang
terjadi? Kebanyakan dari mereka sudah terlanjur jatuh cinta sehingga
status-status galau akan Jogja pun bermunculan. Kangen Jogja. Pengen ke Jogja lagi. Kangen sambel mbak sari (warung
makan). Pengen angkringan cinta (angkringan : nasi kucing, gorengan, wedang
jahe, dll). Kangen makan di Burjo (warung makan paling murah meriah selain
angkringan), dll. Ya, itu hanya beberapa, masih banyak lagi tentunya. Jadi
bagi yang belum ke Jogja pikir matang-matang dulu ya, takutnya terlanjur jatuh
cinta lagi sama Jogja, hehe.
Nah,
ada bebarapa hal unik dan seru di kota Jogja yang kemungkinan besar tidak ada
atau jarang ada di kota lain. Apa saja ya? ini dia :
1.
Kota
Pelajar
Betul sekali. Jika kamu berkunjung ke
Jogja, lihat dan perhatikan betapa banyaknya sekolah, kampus dan tempat belajar
lainnya. Bahkan hanya berjarak tak berapa jauh saja antar setiap tempat belajar
itu. Jadi memang tak salah, jika Jogja dijuluki sebagai “Kota Pelajar” selain
karena ada Ki Hajar Dewantara juga di Jogja.
2.
Kota
Wisata
Yang ini pasti tak kalah populer juga
ditelinga para pembaca. Karena Jogja juga menjadi salah satu tempat yang sering
dikunjungi karena tempat-tempat wisatanya. Yang berkunjung juga bukan hanya
dari masyarakat Indonesia saja tetapi sampai mancanegara pun banyak yang
mengunjungi kota Jogja. Hal ini bisa tampak saat jalan-jalan di Jogja, utamanya
jika kamu ke Malioboro. Mau kapan pun, saat apa pun, hari apa pun, bulan apa
pun, tahun apa pun kamu mengunjungi Malioboro pasti ada saja turis yang sedang
jalan-jalan disana. Mulai dari Eropa, Asia, Afrika, sampai Amerika pasti
ditemui di Malioboro. Kok tahu? Ya lihat dari wajah-wajah mereka saja. Nah, dari
mancanegara saja banyak apalagi dari dalam negeri sendiri tentu tak kalah
banyak juga. Apa lagi saat weekend
tiba. Biasanya banyak pengunjung dari luar Jogja yang secara rombongan naik bus
besar khusus untuk jalan-jalan ke Jogja. Pakai seragam samaan. Pergi
mengelilingi kota Jogja pun rombongan.
Nah, ngomong-ngomong tempat wisatanya
Jogja banyak banget. Ada Alun-alun Kidul, Alun-alun Utara, De Mata Trick Eye
Museum, Malioboro, Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta, Tugu Jogja, Bonbin
Gembira Loka, Candi Prambanan, Candi
Borobudur (Magelang), Candi Ijo, Istana Ratu Boko, Candi Pawon, Candi Barong,
Candi Plaosan, Candi Tara, Candi Mendut, Candi Sambisari, Kota Gede, Sendang
Sono, Pabrik Gula Madukismo, Museum Sasmitaloka, Monumen Jogja Kembali, Masjid
Kota Gede, Gereja Ganjuran, Gua Mariatritis, Sasana Wiratama, Kampung Kamuan,
Bintaran, Sendang Sriningsih, Kota Baru, Pecinan, Loji, Taman Sari, Benteng
Vrederburg, Keraton Jogja, perpustakaan dari berbagai macam, pantai-pantai,
Taman Pelangi, Taman Pintar Yogyakarta, Museum Gunung Api Merapi, De
Arca Statue Museum Yogyakarta, Sosrowijayan, Sosrokusuman, Prawirotaman, Museum
Sonobudoyo, Museum Affadi, Air Terjun Sri Gethuk, Pemandian Tirta Budi, Puncak
Kosakura, Gua Kidang Kencana, Cave Tubing Kalisuci, Gunung Ngalenggeran, Air
Terjun Lepo, Kalibiru, Desa Wisata Ketinggian, Kedung Pedut, Cave Tubing Gua
Pindul, Gua Kiskendo, Punvak Suroloyo, Gunung Merapi, Kaliurang, Waduk Sermo,
Merapi Golf.
Beuh…
Banyak bener ya hehe. Penulis juga belum mengunjungi semuanya, setengahnya juga
belum sepertinya. Boleh nih, recommended untuk
the next destination. :D Ya, boleh
lah sambil tenggelam upss menyelam minum air hehe. Artinya boleh lah sambil
belajar sambil jalan-jalan. :D
3.
Kota
Kuliner
Nah ini nih. Yang doyan makan. Jogja
juga lah tempatnya. Banyak sekali tempat makan di Jogja. Mulai dari yang harga
mahasiswa sampai yang bintang lima dengan berbagai macam makanan yang beragam.
Mulai dari makanan Barat sampai Makanan Timur apalagi makanan dari negara lain,
seperti Thailand, Italia dsb.
Namun yang unik itu adalah banyak juga
kuliner yang dihasilkan dari tangan-tangan mahasiswa. Mulai dari makanan hingga
minuman. Ngomongin minuman nih, tentu taka sing lagi dengan “kopi”. Apalagi
bagi kalangan muda. Nah, di Jogja banyak banget café-café yang diberdayakan
oleh mahasiswa dan banyak juga digandrungi mahasiswa. Mulai dari sekedar untuk
tempat nongkrong, hangout bareng
temen, sampai yang agak serius (rapat). Khususnya mahasiswa ni, betah sekali
berlama-lama di café.
Masih banyak lagi lho guys tempat-tempat makan yang seru di
Jogja. Repot kalau harus menyebutnya satu persatu. Jadi langsung ke Jogja aja
ya. Khususnya bagi para pemburu kuliner.
4.
Kota
Seni dan Budaya
Kota Jogja sangat menjaga seni dan
budaya yang sudah ada sejak dulu. Hampir setiap waktu ada saja event-event yang dirayakan di Jogja. Mulai
dari seni (wayang, tari, dll)
sampai yang budaya (sekaten, dll).
Semua masyarakat Jogja sangat antusias baik ikut serta sebagai pemain maupun
sekedar sebagai penonton.
Banyak
juga seniman, budayawan, dan sastrawan dari Kota Jogja. Seperti, Affandi, Djoko Pekik, Basoeki
Abdullah, Raden Saleh, Didik Hadiprayitno, Mas Wedono Cermo Taryono Logandeng,
Yati Pesek, Edhie Sunarso, Ki Hadi Sukatno, dan masih banyak lagi.
5.
Kota
Ramah
Iya. Masyarakat Jogja itu sangat
ramah-ramah. Bahkan jika tak kenal pun saling bertegur sapa. Dalam berkendara
juga tidak anarkis bin serobot sana serobot sini. Karena semua taat peraturan
lalu lintas. Maka tak salah memang jika dibeberapa jalan di Jogja ada pampflet
besar bertuliskan “Jogja Berhati Nyaman”.
Selain itu, jika kamu melebur dengan masyarakat
Jogja maka sikap yang awalnya kasar menjadi lembut, berbicara yang keras
menjadi lembut. Jadi sekeras apapun dirimu akan dilembutkan dengan keramahan
kota Jogja. Seperti penulis, saat belajar merantau cukup lama tinggal
dilingkungan masyarakat Batak tentu sedikit banyak itu mempengaruhi penulis.
Namun ketika tiba di Jogja, sedikit banyak Jogja juga mempengaruhi. Penulis bertransformasi
dari Batak kepada Jawa (Jogja) yang terkenal dengan kelembutannya dalam
berbagai hal. Namun tak 100% merubah. Karna memang setiap orang pasti memiliki
sifat bawaan yang seringkali menjadi khas dirinya. Jujur penulis juga bingung
bagaimana menuliskannya. Yang terpenting, kamu akan tahu rasanya jika sudah
menginjakkan kaki cukup lama di Jogja. So,
silahkan mencoba.
6.
Mahasiswa
Kehidupan mahasiswa di Jogja kebanyakan
sederhana. Terutama dalam berpenampilan. Tidak neko-neko dan tetap menyejukkan dipandang. Jarang yang berdandan
menor saat ke kampus khususnya para mahasiswinya. Kalau pun ada hanya satu dua.
Kebanyakan tetap sederhana. Namun dibalik kesederhanaannya justru ada
kecerdasan. Banyak mahasiswa yang biasa-biasa saja dari segi penampilan, cara
hidup, dan lain sebagainya justru adalah mahasiswa yang cerdas. Ya meski ada
juga, yang tak biasa juga berprestasi. Tapi kalau melihat kebanyakan ya seperti
penulis ungkap tadi. Selain itu, banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.
Mulai dari menekuni bisnis, kerja part
time, ngajar privat, jadi asisten
dosen, nulis di Koran, ikut proyek penelitian dosen dll. Dan yang sekedar
mengabdi pun juga banyak. Seperti menajdi relawan atau volunteer di
kegiatan sosial, lembaga masyarakat, dll. Bahkan banyak juga yang kuliah sambil
nyantri lagi di pondok pesantren.
7.
Pengajian
Banyak sekali kajian-kajian yang
diadakan di Jogja. Baik yang diadakan di kampus-kampus maupun di masjid-masjid.
Dan infonya mudah didapat dimana saja. Mulai dari pamlfet, sosmed, sampai ada
juga yang mengabari secara langsung via sms.
8.
Seminar.
Talkshow, Roadshow
Ini juga banyak di Jogja. Mulai dari
yang free sampi yang ada HTMnya. Mulai dari yang intra kampus sampai yang extra
kampus. Dan infonya juga mudah didapat dimana-mana.
Nah,
itu hanya beberapa tentang Jogja. Tentu masih banyak lagi cerita indah tentang
Jogja. Namun karena keterbatasan si penulis jadi tidak bisa tertuang semua
dalam tulisan. Memang diceritakan saja itu tidak enak. Kamu harus
mengunjunginya sendiri.
So, Let’s make your adventure to Jogja. :)
Jogja, 06 Agustus 2015.
Selesai ditulis di
ruang skripsi, Perpustakan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nambah boleh? Kota Masa Depan :-D
BalasHapuswah boleh banget mas Sitam hehe
Hapus