Blitar Journey #satu


Saat di Tulungagung

Jumat, 27 November 2015 aku pergi ke luar kota dalam rangka kegiatan ALUS Goes to School Java Tour 2015 organisasi ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perustakaan pada 28 November 2015. Sasarannya adalah beberapa sekolah yang ada di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY. Kebetulan aku bertugas untuk AGTS Java Tour 2015 di Blitar, Jawa Timur.

Misi yang kami bawa ke sekolah adalah agar siswa semakin gemar dan cinta membaca pun juga cinta pada perpustakaan sebagai bentuk fisiknya. Kegiatan yang kami lakukan adalah pendidikan pemakai (user education), mendogeng (story telling), game perpustakaan, dan konsultasi perpustakaan.

Kuliah; saat dimana sayap kecilku megepak lebih lebar dan lebih luas dari saat masih duduk dibangku sekolah (pesantren). Kali ini aku diperkenankan menjejakkan kaki di Kota Blitar. Dari seorang teman yang kebetulan bertempat tinggal disana dan kuliah di Jogja, ia pernah bercerita sedikit tentang Blitar dimana tempat pusara Bung Karno berada. 

Bersama dua orang temanku, aku menaiki kereta api bisnis (Rp140.000,-) aku melakukan perjalanan menuju Blitar. Seingatku, rute yang kulewati adalah Jojga-Klaten-Solo-Ngawi-Madiun-Nganjuk-Blitar. Sedangkan empat orang lainnya menaiki motor. Aku tak sanggup jika bermotor dengan menempuh perjalanan jauh, mataku mudah sayu jika terkena hempasan angin; ngantuk, hehe. Jadi lebih aman jika berkereta api saja.

Sepanjang jalan suara kereta berderit-derit. Kereta melaju begitu cepat. Melintasi persawahan, perumahan warga, pepohonan pisang, jalanan raya, gedung-gedung dan lain sebagainya. 

Aku yang lebih senang menikmati perjalanan memilih untuk tetap terjaga. Dari balik jendela kereta api kulihat burung-burung putih berterbangan di sawah. Indahdan cantik sekali. Seketika mereka membuat senyumku tersungging. Mataku juga menyapu sawah-sawah warga yang berpetak-petak dan kadang bertingkat yang sedang diairi. Ada padi yang sedang menjadi bibit sampai padi yang sudah dipanen. Hamparan hijau-kuning yang indah.

Perjalanan sampai di Tulungagung; padi banyak yang usai dipanen. Tumpukan jerami terlihat disana. Sepintas lagi kulihat para petani sibuk menanam bibit-bibit padi. Mereka berbaris sembari membungkuk. Pelindung mereka dari terik sinar matahari hanyalah caping (semacam topi yang lebar disisi-sisinya). Hatiku terenyuh melihat perjuangan mereka. 

Tertunduk sesaat. Meski perjalanan yang kami tempuh cukup panjang dan meski aku tetap mencuri pandang keluar jendela kereta api berkali-kali; kami tetap bercerita sepanjang jalan.

Kini hidangan perjalananku adalah pepohonan jati yang tinggi menjulang berbaris rapi disekitar persawahan. Sisi lainnya adalah domba-domba yang ada dipersawahan. Mereka bergerombol. Namun tak berapa lama kulewati beberapa pohon; daunnya sedang berguguran. 

Perjalanan terus berlanjut. Kutatap langit dikejauhan. Tampak awan putih bergumul indah dilangit yang biru cerah. Ah perjalanan ini adalah langkah kecil yang kulalui dan setidaknya setelah ini rasa-rasanya ingin ku menjejak di belahan bumi pertiwi yang lain.

Perjalanan terus dilalui. Akhirnya tiba juga di Blitar.

Keluar dari stasiun kami dijemput oleh ibu dan abang teman yang ikut bersama kami. Menuju rumahnya yang berada tepat didepan Istana Gebang.
 
Blitar; kota dengan penuh ketenangan. Damai sekali. Temanku bertutur, tak ada mall-mall besar, bioskop, serta tempat-tempat makan seperti K*C dll. karena itu bisa merusak perekonomian warga. Jadi memang sudah begitu kebijakan pemerintah Blitar.

Ia juga bertutur, sepinya Jogja itulah keramaian Blitar. Sungguh memang kuakui Blitar begitu tenang; kotanya.

Tiba di Blitar saat sore dan hujan pun mengguyur Blitar. Ternyata tidak hanya Jogja yang sedang disapa hujan. Blitar pun demikian.

Akhirnya kami beres-beres barang bawaan dan istirahat.

Malamnya pun kami langsung mengadakan rapat untuk pematangan konsep kegiatan AGTS Java Tour 2015 untuk delegasi Blitar, Jawa Timur di Vip Caffe House.

Bagaimana hari selanjutnya? Next story

Bersambung..
Hijaunya sawah pak tani :)


Jogja, 1 Desember 2015.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Grojokan Sewu: Tawangmangu

Kembali ke Blitar; Aku Datang….