Grojokan Sewu: Tawangmangu
Grojokan Sewu
Taken pict by +Samantha Hidaya |
Ini
adalah tempat yang kami kunjungi setelah Astana Giribangun. Ada rasa penasaran;
bagaimana Grojokan Sewu sekarang. Sebab dulu saat masih kanak-kanak aku pernah
kesini bersama keluarga.
Grojokan
sewu ini berada di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Tepatnya tak begitu
jauh dari kediaman nenek. Hanya sekitar satu jam saja. dan, grojokan sewu ini
berada di pegunungan lereng barat Gunung Lawu
Sepanjang
jalan menuju grojokan sewu, mata akan amat sangat dimanjakan. Bagaimana tidak,
hamparan hehijauan, udara sejuk tanpa polusi, nuansa alam yang sangat alami,
jalan mulus menanjak perbukitan yang indah, pegunungan yang menjulang gagah
dengan pepohonan yang rapi, kabut yang sesekali menyapa, dan entah apa lagi
perumpamaan untuk menyebut setiap keindahan yang ada di sepanjang jalan. Selain
keindahan itu, kami juga melewati vila klasik yang berdiri gagah di perbukitan.
Begitulah indahnya suguhan disepanjang jalan, terasa sangat damai dengan
keramahan alam yang masih terjaga.
Kami
tiba di Grojokan sewu. Biaya yang dikenakan seperti biasa: tiket parkir
kendaraan dan tiket masuk. Saat tiba, adzan dzuhur berkumandang jadi kami
shalat terlebih dahulu. Kemudian dengan tiket sebesar lima belas ribu rupiah
perorang kami memasuki kawasan grojokan sewu.
Aku
berdecak kagum. Memang sudah banyak perubahan.
Kami
menuruni tangga yang tak sedikit jumlah anak tangganya. Hal ini kutahu ketika
sudah keluar dari kawasan grojokan sewu yakni ada 1250 anak tangga. Wooww… Maashaa
Allah..
Oke,
kami terus menuruni tangga yang disekitarnya pepohonan menjulang tinggi, ada
beberapa macam bunga juga, ditambah monyet-monyet yang tak sedikit jumlahnya.
Jadi peringatan bagi pengunjung, jangan menampakkan plastik (kresek) atau pun
makanan saat memasuki kawasan grojokan sewu ini karena nanti bisa diambil oleh
si monkey hehe Ada cerita lucu
tentang yang satu ini, tapi ceritanya nanti diakhir hehe
Oh iya grojokan sewu itu merupakan bahasa Jawa
yang memiliki arti kurang lebih adalah air terjun seribu. Iya sih, tiba di
grojokan sewu sebagai point of view
nya aku takjub. Indah sekali… Diapit tebing tinggi air yang jatuh tampak begitu
cantik. Angin dan percikan air juga menyejukkan. Bayangkan saja; kita berdiri
beberapa meter jauhnya dari jatuhnya air terjun tetapi percikan air seperti
ngin menerpa-nerpa tubuh kita. Terasa sejuk sekali. Pantas saja, meski bukan di
waktu weekend, tempat ini ramai
dikunjungi. Seperti saat kami berkunjung, banyak wisatawan yang juga sedang
melancong kesini..
Para pelancong. Taken pict by +Samantha Hidaya |
Hai…
kami bawa cemilan untuk bangsa kami yang suka ngunyah hehe.. Lihat kanan, kiri,
belakang, dan depan dulu hehe mendeteksi si monyet berada. Ada sih tapi jauh
dari lokasi kami. Kami piker aman dan akhirnya kami ambil cemilan didalam tas,
baru aja kresek-kresek suara plastik
cemilan eh si monkey and the geng tiba-tiba
muncul entah dari mana hahaha akhirnya kami batalkan untuk makan cemilan. Ini
sih cerita lucunya menurut versiku hehe
Oh
iya.. Di depan air terjun juga ada sebuah jembatan cantik “kretek pegat” atau
“pegat sih”. Namanya unik pikirku, setelah ditelusur ternyata kurang lebih
maksudnya jembatan itu sering menyebabkan perceraian yang dalam bahasa Jawa
disebut “pegat”. Aduh… syukur aku enggak berhenti di jembatan itu wkwkwk. Dikedua
ujung jembatan bertuliskan peringatan menggunakan aksara Jawa dan tulisan latin
bahasa Indonesia; “DILARANG BERHENTI DI JEMBATAN” Beneran besar semua itu
tulisan. Tapi aksara Jawanya tak paham saya, macam mana tulisannya hehe Nah,
teman saya yang kritis sekali dan termasuk saya juga sedikit geram sih lihat
kelakuan beberapa anak muda yang dengan santai berhenti di jembatan sambil
foto-foto. Aduh mbak.. mas… itu tulisan diatasnya udah jelas lho… hehe
Taken pict by +Samantha Hidaya |
Oke..
sisanya kami semua menikmati keindahan yang tiada tara ini..
Terimakasih
Tuhan atas segala nikmat-Mu yang tiada dua dan tiada tara..
Asykuruka ‘ala kulli haaliin… :)
“Tidak ada
perjalanan yang tidak indah… Semua perjalanan indah jika kita selalu menikmati
dan mensyukurinya..”
Solo, 2 Februari 2016.
Ditemani senandung merdu:
“Whitney Houston - I will always love
you-“
And I will always love you
I will always love you
I will always love you….
If I should stay, I would only be in
your way…
So, I’ll go but I know I’ll think of
you every step on the way…
Muslimah Traveler :)
Komentar
Posting Komentar