Ada yang Tetanggaan; Kebun Teh dan Gunung Kukusan
Weekend.. Weekend..
Holiday.. Holiday..
Piknik..Piknik… hehe
Tepatnya
Selasa, 26 Januari 2016 waktu untuk memanjakan mata dan menyegarkan pikiran
dengan berkunjung ke tempat yang hijau-hijau dan sepoi-sepoi anginnya hehe
Kebun Teh I’m Coming :D
Kesibukan
input KRS untuk semester enam usai meski ada beberapa hal yang harus diurus
lagi. Enggak kerasa udah semester tua aja hehe. Harus lebih fokus lagi
kuliahnya karena proposal sudah harus finishing
dan presentasi, tak lama menyusul juga kkn, ppl, dan skripsi.. terus, Wisuda
haha eh Munaqosyah dan Yudisium dulu (sidang skripsi hehe).
Oke,
menikmati masa-masa liburan meski yang libur hanya kuliah karena nyatanya
ngajar TK, ngajar TPA, ngajar privat, organisasi, dan kesibukan lain enggak
libur hehe.
Kulonprogo;
I’m coming…
Kebut
teh menjadi tujuan utama. Bermodalkan google
map kami berangkat kesana dengan kendaraan roda dua. Jarak tempuhnya
sekitar satu jam setengah sampai lokasi wisata Kebun Teh Nglinggo Pagerharjo,
Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta.
Rute
jalan yang kami lalui lumayan menantang saat sudah dekat dengan lokasi dimana
jalannya menanjak juga menurun tajam. Namun disamping jalannya yang lumayan
mencekam ada sensasi keindahan hehijauan yang membentang disisi kiri-kanan
jalan. Rasanya sepoi-sepoi diterpa angin meski udara panas karena perjalanan
kami tepat ditengah hari. Selain itu, indahnya pemandangan sepanjang jalan
sangat memanjakan mata; hijau, segar, alami, dingin, sejuk, bebas polusi, asri,
dan entah apalagi namanya hehe..
Setiba
disana, shalat dzuhur terlebih dahulu setalah itu baru menikmati setiap
keindahan yang ada di wisata Kebun Teh.
Dilokasi
wisata yang berudara sejuk ini banyak para pedagang yang mengais rezeki. Dan rata-rata
memang berjualan bakso, mie, kopi dan lainnya. Yang penting makanan dan minuman
yang cocok disantap saat udara dingin.
Kami
berjalan naik menuju lokasi kebun teh terbentang lebih luas. Dari sana kami
bisa menatap keindahan hehijauan hamparan pucuk-pucuk teh yang begitu luas. Wajah
kami diterpa angin berkali-kali tanpa henti. Benar-benar sejuk.
Taken by +Samantha Hidaya |
Dengan
segala keindahan yang ada, pantas saja banyak para wisatawan yang berkunjung
kesini mulai dari kalangan anak muda, orang dewasa dan hemmmm orang tua hehe
Sekedar
untuk bahan kunyahan kami saat dipuncak (anggap saja) kami membeli semacam
batagor begitu. Sayang lupa saya dokumentasikan hehe
Allah
Maha Besar… Sepanjang mata memanjang hehijauan terhampar luas. Masha Allah
rasanya begitu damai dan tenang. Banyak hal yang dipelajari, salah satunya
adalah rasa syukur karena masih diberi kesempatan untuk mengecap manisnya
nikmat yang Allah beri. Nikmat sehat, nikmat ketenangan dan kedamaian serta
nikmat-nikmat lain yang tak mungkin bisa dihitung. Selain itu, kita akan diingatkan lagi untuk
belajar sungguh-sungguh terutama bagi kami para perantau dengan melihat para
petani teh ini. Jujur saja, melihat itu mengingatkan kami pada sosok kedua orang tua
di rumah yang meski bukan bekerja sebagai petani tetapi pegawai negeri. Kami harus
belajar sungguh-sungguh dan lebih keras lagi, karena harus kita sadari bahwa
ada yang bekerja lebih keras lagi di rumah untuk kita. Rasanya terenyuh… Pesan yang tak
pernah terlupa agar bisa menjadi perempuan yang cerdas, shalihah, dan
berkarakter serta berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Pesan agar ilmu yang
didapat dibawa pulang untuk membangun kampung halaman tercinta. Pesan untuk
terus dekat dengan Allah. Pesan untuk terus berbuat baik kepada siapa pun. Pesan
untuk menjadi perempuan yang berani, tegas pun juga tegar. Serta pesan-pesan
yang lain.
Ayah,
Ibu.. Kami berjuang atas nama cinta kepada Allah juga cinta kami kepada Ayah dan
Ibu.
Oke,
kembali ke topik piknik lagi hehe
Oh
iya; selain menikmati indahnya hamparan teh. Kami juga berkunjung ke Gunung
Kukusan yang sudah memasuki kabupaten Magelang. Kenapa kami bisa kesana? Karena
gunung ini berada di perbatasan Kulonprogo dan Magelang. Sungguh letaknya tak
jauh, hanya bersebelahan dengan kebun teh. So, kalau berkunjung ke kebun teh
sekalian saja ke Gunung Kukusan.
Taken by +Samantha Hidaya |
Untuk
mencapai puncak, kami harus berjalan menaiki tangga seperti jalan setapak. Setiap
beberapa anak tangga ada pos peristirahatan yakni sebuah kursi panjang dari bambu.
Setelah
menaiki beberapa anak tangga dengan sekali istirahat di pos kami tiba di
puncak. Luar biasa. Kuasa Tuhan.. Di puncak mata kembali dimanjakan dengan
hamparan hijau pepohonan, pegunungan, dan segala keindahan lainnya. Anginnya begitu
sepoi-sepoi. Ini juga yang menyebabkan kerudung pink yang kukenakan berkibaran.
Oke…
Setelah kami puas menikmati suguhan alam yang luar biasa, kami putuskan untuk kembali
ke kebun teh dan makan siang. Entah kenapa, diudara dingin seperti ini saya
pribadi inginnya minum es jeruk. Jadi, akhirnya terpesan juga lah dia hehe
sedang yang lain memesan kopi. Untuk pengisi perut, kami memilih mie instan
direbus pakai telur.
Makan
siang ini adalah moment akhir dari
edisi piknik ke kebun teh. Karena setelah
makan kami putuskan untuk pulang. :)
Sampel makannya ini saja hehe Taken pict by +Samantha Hidaya |
“Perjalanan
bukan tentang harus bagaimana kesana, tetapi tentang kemauan dan partner yang siap kau ajak kesana.”—Rima
Esni Nurdiana.
“There is no travel without learning and no
learning without travel.”—Michel Serres.
#MuslimahTraveler #TravelerBlogger
.
.
Yogyakarta,
26 Januari 2016.
Photos:
Taken by +Samantha Hidaya |
Jalan mundur menuju puncak kebun teh hehe |
Puncak Gunung Kukusan |
Gunung Kukusan | Taken pict by +Samantha Hidaya |
Anak Gunung Kukusan | Taken pict by +Samantha Hidaya |
Ngopi di Kebun Teh | Taken pict by +Samantha Hidaya |
Taken by +Samantha Hidaya |
Sayangi dan cintai Alam :) |
Komentar
Posting Komentar