Postingan

MEMOAR SANTRI

Gambar
Berstatus Santri… :) “Tiga Santri Satu Mimpi” Sumber : Google Masih lekang dalam ingatan, sekitar dua tahun silam. Ketika masih berstatus sebagai santriwati di Pesantren Modern Al-Kautsar Al-Akbar, Medan, Sumatra Utara. Tiga santri itu memiliki segudang impian yang menjadi penyemangat mereka ketika menuntut ilmu. Impian yang mereka bangun dengan penuh kesungguhan. Impian besar menurut mereka ketika waktu itu. Salah satu impian itu ialah mereka bermimpi hendak melanjutkan kuliah ke Al-Azhar, Kairo, Mesir. Maka dua tahun adalah waktu yang tersisa untuk menekan hafalan Al-Qur’an mereka waktu itu.  But I’m Not Hafidzah :D Because I’m not memorize all of surah in Al-Qur’an , only little :) 

Jogja Membaca 4

Gambar
JM 4..... Fhoto bersama Wakil Walikota, Kepala BPAD, dan Ketua Panitia JM4 Jogja Membaca 4 merupakan salah satu kegiatan tahunan ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan khususnya dikoordinatori oleh Divisi Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat. Namun dalam implementasinya semua divisi ikut andil dalam kegiatan ini. Jogja Membaca tahun 2014 ini merupakan kegiatan Jogja Membaca yang ke-4 sehingga disebut “Jogja Membaca 4” dan bertepatan pada 20 Desember 2014 di Titik Nol KM, Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB. Puisi & Menyanyi "Indonesia Pusaka" Acara ini dibuka dengan sambutan-sambutan dari Kepala BPAD Yogyakarta (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah), Wakil Walikota Yogyakarta, saudara Habib Abidullah selaku ketua umum ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan, dan saudara Wahyudin Rizal selaku ketua panitia dalam kegiatan Jogja Membaca 4. Setelah itu acara berlanjut pada sesi Orasi Baca dan ...

JOGJA MEMBACA 4

Gambar
Editions of poetry readings in order one "Jogja Membaca 4" activities. Pembacaan Puisi Dalam rangka “Jogja Membaca 4” pada 20 Desember 2014, salah satu kegiatannya adalah membaca puisi. Kebetulan saya dipercaya dari divisi pers sebagai perwakilan untuk membacakan puisi dihadapan masyarakat Jogja tepatnya di Titik Nol Kilometer. Tumbuh rasa nasionalisme yang mengharu-biru ketika membacakan puisi tersebut, puisi seorang Kyai masyhur tapi juga seorang seniman, penyair dll. Puisi beliau sengaja saya adaptasi supaya berkaitan dengan “Merangkai Jogja dengan Membaca” yang menjadi tema Jogja membaca 4 tahun ini. Sehingga ada yang berbeda lirik puisi dibawah ini dengan puisi asli beliau.

Dear Mama..

Gambar
Surat Cinta Untuk Ibu Teruntuk Ibu tercinta nan jauh disana Semoga Allah selalu menjaga Ibu, karena Dia-lah sebaik-baik penjaga Dari Ananda yang selalu merindukan Ibu… Setiap menatap wajah sendumu, Ibu… Sukar untuk mengungkapkan bagaimana perasaanku. Bagi empat orang putra-putrimu Engkau bak batu karang yang selalu tegar dan kuat menghadapi tamparan ombak yang selalu menghampiri. Engkau bak matahari yang selalu membagi sinarmu untuk kami putra-putrimu, Ibu.. Entahlah, begitu tegar dan lembutnya hatimu Ibu. Terkadang hati kecil ini bertanya-tanya, terbuat dari apa hatimu Ibu hingga Engkau sanggup menghadapi segala yang terjadi.

Gadis Semata Wayang

Gambar
--Bismillah... Ya, ini hanya secuil tentang gadis semata wayang (karena hanya perempuan satu-satunya di keluarga selain Ibu hehe) yang kini tengah menghabiskan sebagian harinya sebagai Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Yogyakarta akan menjadi saksinya; titik kedua perjalanannya setelah mengarungi lautan ilmu di sebuah pesantren modern di Medan, Sumatra Utara. Rima Esni Nurdiana, itulah nama pemberian orang tuanya. Rima Esni Nurdiana lahir di ujung Sumatra bernama Takengon, Aceh Tengah pada tanggal 8 Mei 1995, merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Kehidupan masa kanak-kanak ia habiskan di sebuah desa hingga akhirnya ia harus pergi meninggalkan kampung halaman tercinta untuk menuntut ilmu. Ingin hati menuntut ilmu di Pesantren Modern Banda Aceh. Namun ingin hati Ayahanda dan Ibunda gadis semata wayang ini menuntut ilmu di Medan, Sumatra Utara. Akhirnya dengan berbekal niat dan doa kedua orangtua, gadis semata wayang ini pergi...