Blitar Journey #tiga
Kota Blitar…
“Perjuanganku lebih mudah karena
mengusir penjajah tetapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri.” –Ir. Soekarno.
“Ayo bangkit! Dan berjuanglah wahai
pemuda Indonesia.”—Ir. Soekarno.
Dokumen Pri. Almer, Bastian, Rima, Yeni, Destyo, Inas, Khoir |
Museum dan Perpustakaan Proklamator
Bung Karno Blitar
Tepat
pada hari minggu, 29 November 2015 kami berkunjung ke Museum dan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang berada di Jl. Kalasan
No.1 Blitar, Jawa Timur.
Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada dasarnya masih
dibawah UPT Perpustakaan Nasional RI. Pembangunan UPT Perpustaaan Proklamator Bung
Karno ini karena alasan sederhana bahwa Soekarno adalah milik seluruh Bangsa
Indonesia. Selain itu, ada tiga dasar pokok perpustakaan ini dibangun di
Blitar, hal ini kuketahui setelah membaca artikel UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Karno. Tiga dasar pokok itu adalah aspek historis, aspek ideologis, dan
aspek empiris.
Aspek
historis; ini karena Blitar sudah tidak asing lagi dengan semangat
kepahlawanannya. Hal ini diketahui dengan adanya Aryo Blitar, Sudanco
Supriyadi, dan Bung Karno. Sejak kecil, Blitar menjadi tempat Bung Karno
mengasah dan memantapkan gelora semangat juangnya bahkan hingga wafatnya pun
beliau disemayamkan di Blitar. Aku sangat sepakat Blitar sangat mencerminkan gelora
kepahlawanannya, hal ini karena sepanjang aku menyusuri kota Blitar, banyak
sekali ornamen maupun hal lainnya yang menggambarkan kepahlawanan di sepanjang
jalan. Salah satunya adalah Patung Bung Karno yang berdiri gagah di
tengah-tengah kota Blitar. Harganya tak tanggung-tanggung, milyaran rupiah
dengan berat entah berapa ton. Kulihat sosoknya begitu gagah dan berwibawa.
Aspek
ideologis; semua ide, gagasan, konsep, dan pemikiran Bung Karno secara
konseptual sangat layak disejajarkan dengan konsep pemikiran para ahli dan ideologi
dunia, hal ini karena ide, gagasan,
konsep dan pemikiran Bung Karno merupakan kekayaan intelektual yang tentunya
menjadi aset Bangsa yang sangat berharga. Selain sebagai asset bangsa, semua
itu juga merupakan rentetan pembelajaran untuk generasi penerus bangsa.
Aspek
empiris; UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno menjadi tempat untuk memenuhi
kebutuhan intelektual masyarakat dimana suatu saat akan memberikan wacan
comparative dan empiris bagi perjuangan bangsa dalam mewujudkan cita-cita mulia
bangsa.
Oke,
berbicara mengenai fisik perpustakaan. Secara fisik; terdiri dari dua bangunan
utama serta setiap bangunan terdiri dari dua lantai. Dimana Gedung A Lt. 1
Timur menghimpun koleksi khusus tentang Bung Karno, koleksi refrensi, dan koleksi
terbitan berkala. Sedangkan di Gedung B Lt. 2 Timur menghimpun koleksi umum. Di Gedung A Lt. 1
Barat menghimpun koleksi non buku. Di Gedung A Lt. 2 Barat menghimpun koleksi
IDAYU. Di Gedung B menghimpun koleksi anak dan remaja. Perlu diketahui bahwa di
dalam UPT Perpustakaan proklamator Bung Karno selain menghimpun koleksi sebagai
perpustakaan juga terdapat museum. Museum yang menghimpun tentang Bung Karno
secara lengkap. Ada hal yang sangat menarik saat memasuki museum. Ini karena
saat masuk museum kita akan disambut dengan lukisan Bung Karno yang begitu
gagah dan berwibawa. Lukisan beliau yang satu ini jika dilihat dari samping
maka akan tampak jelas bahwa degup jantung Bung Karno masih berdetak. Detakan itu
tampak jelas sekali. Awalnya aku tak percaya, tetapi setelah kucermati benar
adanya. Sungguh luar biasa!!
Memasuki
pelataran UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, kita akan disambut dengan
patung beliau yang sedang duduk sembari membaca sebuah buku. Aku terkagum kali
pertama melihat patung beliau. Penuh dengan wibawa dan tatap mata beliau tampak
sangat tegas.
Dokumen Pribadi |
Bung
Karno; sosok yang sangat cinta akan buku sehingga beliau dikenal sebagai “insan
pecinta buku” disamping beliau sebagai penulis yang produktif dengan ide dan
pemikiran yang sangat brilliant.
Sebelum
memasuki perpustakaan, tas dan barang bawaan lainnya harus dititipkan di locker. Usai menitipkan barang bawaan,
segera kami masuki perpustakaan. Ada kebijakan yang diterapkan di perpustakaan
ini, yakni tidak boleh makan dan minum,
membawa jaket, membawa tas dan memotret saat akses perpustakaan.
Selesai
menyusuri perpustakaan. Kami memilih keluar dan menikmati pelataran disekitar
perpusakaan.
Ada
hal menarik di pelataran perpustakaan yakni ada relief yang berada tepat di pelataran antara perpustakaan dan
pusara Bung Karno yang menggambarkan kisah hidup Bung Karno. Relief itu tertempel didinding yang dekat
dengan tiang-tiang yang begitu kokoh berdiri diantara perpustakaan dan pusara
Bung Karno. Seorang teman yang asli Blitar menjelaskan bahwa relief
perjalanan hidup Bung Karno memiliki berat 4,5 ton dan panjang 45 m. Sedangkan
tiang-tiang kokoh itu terdiri dari pilar 6, 21, 45.
Masih Pilar-pilar yang sama. |
Memasuki perpustakaan dan museum Bung Karno benar-benar membangkitkan lagi jiwa dan semangat nasionalisme kita. Dimana di perpustakaan dan museum ini kita akan mendapatkan banyak informasi serta peninggalan tentang Bung Karno.
--Rasanya
rindu.. Aku ingin kembali menyusuri jejakmu wahai bapak Bangsa Indonesia, Ir. Soekarno.
Yogyakarta, 4 November 2015.
Gallery:
Hanya beberapa dokumentasi saja. Jika dimasukkan semua akan banyak sekali.
Penasaran?? Datang ke Blitar langsung ya :)
Ayo bangkit wahai pemuda!! :) |
Uang ini bisa melipat sendiri |
Komentar
Posting Komentar